Halaman

Rabu, 20 Februari 2013

Khutbah Jum’at dan Adab-Adabnya


- Khatib hendaknya sudah duduk di atas mimbar ketika sedang diserukan adzan Jum’at. (Bukhari).
- Sunnah berkhutbah dengan berdiri di atas mimbar. Dan memulai khutbah dengan memberi salam kepada jamaah. (Ibnu Majah, Bukhari, Muslim).
- Khatib hendaknya menghadap ke seluruh jamaah, jangan menghadap hanya kepada sebagian orang atau ke satu arah.
- Hendaknya isi khutbah, adalah: 1> Memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi saw., 2> Mewasiatkan kepada manusia agar bertakwa, 3> Membacakan beberapa ayat Alquran, 4> Berdoa di kedua khutbah. (Jamaah, Abu Dawud, Ahmad).
- Setelah pujian dan shalawat, disunnahkan membaca tasyahud, lalu mengucapkan ‘Amma ba’du’. (Bukhari, Ahmad, Tirmidzi).
- Duduk di antara dua khutbah. (Bukhari).
- Disunnahkan meringkas khutbah Jum’at, sehingga khutbah lebih pendek daripada shalat. (Abu Dawud). * Meringkaskan khutbah Jum’at adalah menandakan kebijaksanaan khatib. Khutbah yang lebih panjang daripada shalat menandakan kekurangbijaksanaan khatib.
- Sebaiknya yang menjadi khatib adalah imam dan yang menjadi imam adalah khatib. Jadi, khatib dan imam adalah orang yang sama. (Bukhari). * Sunnah berkhutbah dengan semangat dan berapi-api. (Muslim, Ibnu Majah).
- Muadzin dalam shalat Jum’at cukup dilakukan oleh satu orang. (Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar